MANAJEMEN
STRATEJIK
PT SIDOMUNCUL
1. SEJARAH PT SIDOMUNCUL
Berawal dari keinginan pasangan suami istri Siem Thiam Hie yang
lahir pada tanggal 28 Januari 1897 dan wafat 12 April 1976 bersama istrinya Ibu
Rakhmat Sulistio yang terlahir pada tanggal 13 Agustus 1897 dengan nama Go Djing Nio dan wafat
14 Februari 1983, memulai usaha pertamanya dengan membuka usaha Melkrey, yaitu
usaha pemerahan susu yang besar di Ambarawa.
Pada
tahun 1928, terjadi perang Malese yang melanda dunia. Akibat perang ini, usaha
Melkrey yang mereka rintis terpaksa gulung tikar dan mengharuskan mereka pindah
ke Solo, pada 1930. Tanpa menyerah, pasangan ini kemudian memulai usaha toko
roti dengan nama Roti Muncul. Lima tahun kemudian, berbekal kemahiran Ibu
Rakhmat Sulistio (Go Djing Nio) dalam mengolah jamu dan rempah-rempah, pasangan
ini memutuskan untuk membuka usaha jamu di Yogyakarta.
Tahun
1941, mereka memformulasikan Jamu Tolak Angin yang saat itu menggunakan nama
Jamu Tujuh Angin. Ketika perang kolonial Belanda yang kedua pada tahun 1949,
mereka mengungsi ke Semarang dan mendirikan usaha jamu dengan nama Sido Muncul,
yang artinya "impian yang terwujud". Di Jalan Mlaten Trenggulun No.
104 itulah, usaha jamu rumahan dimulai dengan di bantu oleh tiga orang
karyawan.
Pada
tahun 1951, keluarga Ny. Rahkmat Sulistioningsih (Go Djing Nio) pindah ke
Semarang, dan di sana mereka mendirikan pabrik jamu secara sederhana namun
produknya diterima masyarakat secara luas. Karena semakin bersarnya usaha
keluarga ini, maka modernisasi pabrik juga merupakan suatu hal yang mendesak.
Pada
1984, PT. Sido Muncul memulai modernisasi pabriknya, dengan merelokasi pabrik
sederhananya ke pabrik yang representatrif dengan mesin-mesin modern.
Pada 11
November 2000, PT Sido Muncul kembali meresmikan pabrik baru di Ungaran yang
lebih luas dan modern. Peresmian dilakukan oleh Menteri
Kesehatan waktu itu, dan pada saat itu pula PT Sido Muncul memperoleh
2 penghargaan sekaligus, yakni Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik
(CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan
sertifikat inilah yang menjadikan PT. SidoMuncul sebagai salah satu pabrik jamu
berstandar farmasi. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas 7
hektare, lahan Agrowisata ,1,5 hektare, dan sisanya menjadi kawasan pendukung
lingkungan pabrik.
Pada
tanggal 10 Februari 2010 telah dilakukan peletakan batu pertama pembangunan
pabrik bahan baku herbal seluas 3.000 m2.
STRUKTUR
ORGANISASI
VISI
DAN MISI PERUSAHAAN
Visi
Menjadi
industri jamu yang dapat memberikan manfaat pada masyarakat dan lingkungan
MISI
-
Meningkatkan mutu pelayanan dibidang herbal tradisional Mengembangkan
research,penelitian yang berhubungan dengan pengembangan pengobatan dengan
bahan-bahan alami.
-
Meningkatkan kesaedaran masyarakat akan pentingnya membina kesehatan
melalui pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami dan pengobatan secara
tradisional.
-
Ikut mendorong pemerintah/instansi resmi agar lebih berperan dalam
pengembangan pengobatan tradisional.
(sumber
: http://nindygottin.blogspot.co.id/)
TUJUAN
PERUSAHAAN
Meningkatkan
profit untuk mengembangkan perusahaan dan untuk mencapai visi misi perusahaan.
SASARAN
PRODUK
Pada
awalnya target market dari Tolak Angin ini adalah orang-orang yang lebih
percaya terhadap jamu ataupun obat herbal dibandingkan dengan obat-obat
farmasi. Tetapi dengan ketatnya persaingan tolak anginmengembangkan target
pemasaran tolak angin adalah kalangan menengah keatas seperti model, artis,
mahasiswa, pemuda dari etnis, ahli, pengusaha, dan umum. Dengan strategi periklanan yang baik yaitu Tolak Angin Sido
muncul telah diiklankan dengan beragam versi yang berbeda, kalau tidak salah
jargon orang pintar tersebut pertama kali keluar pada tahun 2000. Sidomuncul
tak lagi menggunakan profil pelawak dalam iklanya, dan menggantikannya dengan selebriti
dan para tokoh terkenal yang mempunyai citra “orang pintar”. Jargon “orang
pintar” digunakan untuk mengubah image jamu yang dekat dengan arti kuno,
kampungan dan tua menjadi produk yang baru, modern dan membanggakan.
Jargon tersebut terbukti efektif karena pasar merespons dengan positif.
Sehingga dapat dikatakan bahwa target pasartolak angin adalah semua kalangan.
Tetapi pada saat ini tolak angin menfokuskan pada kalangan menegah atas seperti
yang telah disebutkan diatas. Karena mereka(model, artis,
mahasiswa, pemuda dari etnis, ahli,pengusaha) masih menganggap remeh
jamu tradisional untuk itu tolak angintarget pasar memilih kalangan tersebut.
Tolak angin yakin bahwa tolak anginadalah jamu tradisional atau terbuat dari
herbal yang tak kalah dengan obat-obatan modern dalam khasiatnya.
ANALISIS
SMART :
SIMPLE
Smart
merupakan poin analisis dimana tujuan harus dirumuskan dalam suatu yang
sederhana dan mudah dipahami oleh semua anggota perusahaan. Menurut saya PT.Sidomuncul,
Tbk sudah memiliki tujuan perusahaan yang sangat singkat dan jelas yaitu “Meningkatkan
profit untuk mengembangkan perusahaan dan untuk mencapai visi dan misi”
MEASURABLE
Measurable
merupakan indikator kejelasan, kongkrit, dan terukur serta mampu menjadi
motivasi bagi karyawan. PT.SidoMuncul, Tbk adalah pabrik jamu berstandar farmasi,
Karena telahmenerima dua sertifikat yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang
Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) . Secara pasti PT. Sidomuncul,
Tbk bertekad untuk mengembangkan usaha di bidang jamu yang benar dan baik.
Tekad ini membuat perusahaan menjadi lebih berkonsentrasi dan inovatif.
Disamping itu diikuti dengan pemilihan serta penggunaan bahan baku yang benar,
baik mengenai jenis, jumlah maupun kualitasnya akan menghasilkan jamu yang
baik.
PT.Sidomuncul,
Tbk dengan sertifikat ini yang di berikan oleh pemerintah dapat ditempatkan
sejajar dengan industri farmasi. Sertifikat ini pula yang membuat
PT.Sidomuncul, Tbk menjadi satu-satunya perusahaan jamu berstandar farmasi.
APLIKABLE
Dilihat
dari visi misi PT.Sidomuncul, Tbk telah menerapkan SOP yang tinggi. Sehingga banyak
sekali penghargaan yang didapat oleh PT.Sidomucnul, Tbk. Salah satunya yang
paling terbaru adalah PT.Sidomuncul, Tbk mendapat penghargaan dari Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada rabu, 28 Februari 2018.
RELIABLE
Di
tengah persaingan sektor Industri jamu yang semakin ketat, PT.Sidomuncul, Tbk telah berhasil memiliki market share terluas
dan reputasi yang baik sebagai industri jamu terbesar di Indonesia.
Keberhasilan yang telah dicapai saat ini tentunya tidak terlepas dari peran dan
pelaku pendiri industri ini.
Perusahaan
yang kini sudah berhasil masuk Bursa Efek Indonesia sejak Desember 2013 itu
dilalui melalui perjalanan yang cukup panjang. Dan mengutamakan nilai guna atau
kepercayaan terhadap khasiat suatu produk menjadi prioritas utama dari
obat-obatan herbal, tidak terkecuali PT.Sidomuncul, Tbk yang selalu mencoba
berinovasi untuk meningkatkan jumlah penjualan.
TIMEABLE
Dalam
kurun waktu satu tahun, Sido Muncul mengalami
Pertumbuhan laba bersih pada tahun 2015 dengan marjin laba bersih yang
meningkat dari 19% di tahun 2014 menjadi 19,7% dan ini merupakan pencapaian
yang bagus bagi PT.Sidomuncul, Tbk.
ANALISIS SWOT
a. Strength / kekuatan
-
SDM yang handal : PT Sidomuncul di dukung lebih dari 2000 karyawan
dengan tingkat pendidikan yang bervariasi dan ditempatkan sesuai dengan
keahliannya serta Sido Muncul juga memiliki tenaga ahli juga memiliki tenaga
ahli dari berbagai disiplin ilmu.
1. Fasilitas pabrik yang lengkap : Dengan standar pabrik CPOB (Standar
Pabrik Farmasi) maka Sido Muncul memiliki berbagai fasilitas guna mendukung
produksi.
2. Merupakan perusahaan jamu terbesar di Indonesia. Sido Muncul merupakan pabrik jamu terbesar yang ada
di Indonesia dan merupakan pionir bagi pabrik jamu lainnya.
-
Distribusi tersebr di seluruh wilayah Indonesia : Sido muncul berhasil
menarik pelanggan di seluruh wilayah di Indonesia, baik daerah perkotaan maupun
pedesaan maka dari itu distribusi produk Sido Muncul juga menyeluruh hingga ke
seluruh wilayah Indonesia.
-
Produk terjangkau : Harga dari produk PT Sido Muncul sangat terjangkau
pada seluruh lapisan masyarakat.
b. Weakness / kelemahan
-
PT Sido Muncul belum mempunyai alat untuk mengeringkan bahan baku
sehingga hanya mengandalkan cara tradisional (matahari) sehingga pada musim
hujan pengeringan tidak sempurna. Untuk mengatasi masalah tersebut PT Sido
Muncul mengambil bahan baku dari pengumpul.
c. Opportunity / peluang
-
Teknologi : Diera modern ini
dibutuhkan peralatan/teknologi yang canggih untuk mendukung proses kerja yang
dituntut serba cepat dan higienis karena PT Sido Muncul yang merupakan pabrik
berstandar pabrik farmasi memiliki fasilitas laboratorium, pengolahan air
bersih, pengolahan air limbah.
-
Selera masyarakat : Perubahan
gaya hidup serba instant membuat masyarakat kembali kepada produk-produk herbal
(obat-obatan tradisional), karena dirasa produk-produk herbal dapat memberikan
banyak manfaat dan tidak menimbulkan efek samping. Hal ini sejalan dengan misi
PT Sido Muncul
-
Menjadi sponsor dalam berbagai promosi kesehatan
d. Threatment / ancaman
a) Pesaing
-
Karena kini slera masyarakat
banyak yang beralih kepada obat-obat tradisional, menyebabkan permintaan akan
produk-produk herbal terus meningkat, sehingga PT Sido Muncul yang merupakan
perusahaan jamu pertama kali di Indonesia menjadi besar dan berkembang dan
tidak heran jika saat ini banyak pesaing-pesaing yang mencoba mendirikan
perusahaan obat tradisional dan tidak tanggung-tanggung mencoba untuk
menjatuhkan image produk Sido Muncul dengan cara “Memlesetkan” salah satu iklan
dari PT Sido Muncul.
b) Jamu-jamu bahan kimia obat
(BKO) yang merebak di Indonesia saat ini (ex : Koperasi perusahaan jamu BKO di
Cilacap) menjadi sebuah persaingan yang tidak sehat di industri jamu,
perusahaan-perusahaan tersebut hanya mencari keuntungan semata, dan tidak memikirkan
bahayanya terhadap konsumen.
c) Krisis ekonomi
Ditengah krisis ekonomi saat ini menyebabkan kondisi bahan-bahan baku produk tidak stabil, pembiayaan proses
produksi, distribusi dan lain-lain menjadi semakin mahal, karenanya dibutuhkan
solusi yang tepat bagi PT Sido Muncul untuk menyiasati kondisi seperti ini.
(sumber : http://nindygottin.blogspot.co.id/)
DAYA SAING STRATEGIS
Daya saing strategis dapat dicapai
apabila sebuah perusahaan dengan baik merumuskan serta menerapkan strategi
pencipta nilai.
KEUNGGULAN
BERSAING YANG DIMILIKI
Sinergi dari pengelolaan yang baik atas apa yang
menjadi kekuatan perusahaan, serta pemilihan untuk menjalankan strategi yang
dipilih akan menghasilkan keunggulan bersaing berkelanjutan bagi perusahaan
dalam menghadapi para pesaingnya (Ernie & Kurniawan, 2005). Kini produk
Sido Muncul semakin mudah diperoleh di toko-toko Asia di seluruh dunia. Hingga
saat ini produk Sido Muncul telah masuk di Malaysia, Singapura, Brunei,
Australia, Korea Selatan, Nigeria, Aljazair, Hongkong, Amerika Serikat, Saudi
Arabia dan Mongolia dengan volume permintaan yang terus meningkat. Di tahun
2014, Perseroan menjajaki pasar Asia lainnya yaitu Jepang, Thailand, Vietnam
dan Kamboja.
DAYA
SAING
Sido Muncul merupakan leader perusahaan obat herbal
di Indonesia sejak 1951. Dengan brand yang sudah terkenal, yaitu Tolak Angin
(untuk masuk angin), Kuku Bima (energy drink), Kunyit Asam (natural beverage),
Fatraper (pelangsing), and New Hemoroa (cure hemorhoid). Inovasi dapat
diwujudkan melalui suatu kompetensi yang dihasilkan dan sangat dibutuhkan oleh
suatu organisasi dan tidak hanya organisasi bisnis, karena kompetensi yang
dibutuhkan oleh setiap organisasi adalah sangat berbeda antara satu perusahaan
dengan perusahaan yang lain (Drucker, 2003)
ANALISA VALUE CHAIN M. PORTER
AKTIFITAS UTAMA (PRIMARY ACTIVITY)
Ø Aktivitas logistik kedalam
Menerima,menyimpan,mengelola dan mengontrol persediaan bahan baku,pengangkutan dan pengembaliannya pada pemasok.
Ø Aktivitas operasi.
merubah bahan baku menjadi produk akhir.
Ø Aktivitas logistik keluar
mengangkut dan menyimpan produk akhir serta mengatur jadwal pemesanan dan pengangkutan.
Ø Aktivitas pemasaran dan penjualan
Ø Aktivitas jasa (service)
Ø pelayanan,service,layanan purna jual dll
AKTIFITAS PENDUKUNG (SUPPORTING ACTIVITY)
Ø Aktivitas pembelian (Procurement)
Pembelian bahan-bahan baku dan peralatan pendukung termasuk asset perusahaan.
Ø Aktivitas pengembangan teknologi
menyediakan kebutuhan akan teknologi,prosedur dan teknik terbaru yang dibutuhkan oleh tiap Aktivitas.
Ø Aktivitas sumber daya manusia
penseleksian,promosi jabatan, penempatan,penilaian,penghargaan dan pengembangan
Ø Aktivitas infrastruktur perusahaan
mengelola perencanaan,keuangan,manajemen,hukum
Michael Porter telah mengidentifikasi lima kekuatan, dan lima kekuatan tersebut adalah para pesaing industri, calon pendatang, substitusi, pembeli dan pemasok. Adapun lima ancaman yang ditimbulkan kekuatan tersebut adalah ancaman persaingan segmen yang ketat, ancaman pendatang baru, ancaman produk substitusi, ancaman peningkatan kemampuan/kekuatan posisi tawar pemasok.
1) Ancaman persaingan segmen yang ketat
2) Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika ia telah memiliki pesaing yang banyak, kuat, atau agresif.
3) Ancaman pendatang baru
4) Daya tarik segmen berbeda-beda menurut tingginya hambatan untuk masuk dan keluarnya.
5) Ancaman produk substitusi
6) Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika terdapat substitusi produk yang aktual atau potensial.
7) Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli
8) Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika pembeli memiliki kekuatan posisi tawar (Bargaining power) yang kuat atau semakin meningkat.
9) Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika para pemasok perusahaan mampu menaikkan harga atau mengurangi kuantitas yang mereka
pasok.
1) TABEL IFAS UNTUK KEKUATAN
FAKTOR
STRATEGIS KEKUATAN
|
BOBOT
|
RATING
|
SKOR
|
1. Produk terjangkau dengan
harga murah
|
0,09
|
4
|
0,36
|
2. Kemasan produk yang
praktis
|
0,07
|
3
|
0,21
|
3. Memiliki brand produk yang
sudah dikenal
|
0,06
|
3
|
0,18
|
4. Kealian dalam inovasi
produk
|
0,06
|
3
|
0,18
|
5. Memiliki sistem
pengelolaan limbah yang baik
|
0,08
|
4
|
0,32
|
6. Klan menggunakan endorse
yang sudah dikenal
|
0,06
|
3
|
0,18
|
7. Pemasaran dari hulu ke
hilir
|
0,03
|
2
|
0,06
|
8. Melakukan kerjasama
penelitian dengan Universitas lokal
|
0,05
|
3
|
0,15
|
SUBTOTAL
|
0,5
|
1,64
|
2. KELEMAHAN
FAKTOR
STRATEGIS KELEMAHAN
|
BOBOT
|
RATING
|
SKOR
|
1. Memiliki bahan yang
berbahaya
|
0,12
|
2
|
0,24
|
2. Tidak mencantumkan logo
halal MUI
|
0,02
|
1
|
0,2
|
3. Tidak mencantumkan nomor
layanan pelanggan
|
0,01
|
2
|
0,02
|
4. Kurangnya informasi mengenai
produk sidomuncul yang lain
|
0,08
|
3
|
0,24
|
SUBTOTAL
|
0,5
|
0,88
|
|
TOTAL
|
1
|
2,52
|
3. TABEL EFAS
FAKTOR STRATEGIS PELUANG
|
BOBOT
|
RATING
|
SKOR
|
1. Kebutuhan masyarakat
terhadap barang konsumsi dan kesehatan
|
0,12
|
3
|
0,36
|
2. Keaneka ragaman hayati di
Indonesia
|
0,13
|
3
|
0,39
|
3. Melakukan ekspansi keluar
negri
|
0,15
|
4
|
0,60
|
4. Munculnya istilah back to
nature
|
0,1
|
2
|
0,02
|
SUBTOTAL
|
0,5
|
1,55
|
|
ANCAMAN
|
BOBOT
|
RATING
|
SKOR
|
1. Adanya produk pesaing yang
memiliki manfaat yang (Kompetitor langsung)
|
0,16
|
1
|
0,16
|
2. Adanya competitor tidak
langsung
|
0,8
|
4
|
0,32
|
3. Adanya competitor lainnya
|
0,14
|
2
|
0,28
|
4. Adanya barang substitusi atau
pengganti
|
0,12
|
2
|
0,24
|
SUBTOTAL
|
0,5
|
1
|
|
TOTAL
|
1
|
2,55
|
ANALISIS
KONDISI INTERNAL & EKSTERNAL :
a. Koordinat
Analisis Internal
(Skor
total Kekuatan – Skor Total Kelemahan) : 2 = ( 1,64 – 0,88 ) : 2 = 0,38
b. Koordinat Analisis
Eksternal
(Skor
total Peluang – Skor Total Ancaman) : 2 = (1,55 – 1) : 2 = 0,28
Jadi
titik koordinatnya terletak pada (0,38 ; 0,28).
MATRIKS
INTERNAL & EKSTERNAL
Tinggi
3,0-4,0
|
Rata-rata
2,0-2,99
|
Lemah
1,0-1,99
| |
Tinggi 3,0-4,0
|
I
Pertumbuhan (konsentrasi melalui intergrasi vertikal)
|
II
Pertumbuhan (konsentrasi melalui intergrasi Horizontal)
|
III
Penciutan
(TurnAround)
|
Sedang 2,0-2,9
|
IV
Stabilitas
(hati-hati)
|
V
Stabilitas/pertumbuhan (tidak ada perubahan profit strategi/konsentrasi melalui integrasi horizontal)
|
VI
Penciutan
(Captive Company atau Divestment)
|
Rendah
1,0-1,99
|
VII
Pertumbuhan (diversifkasi konsentrik)
|
VIII
Pertumbuhan (Diversifikasi Konglomerat)
|
IX
Liquidasi (Bangkrut/Liquidasi)
|
MATRIK
SWOT
Berdasarkan
Gambar diatas dapat kelaskan sebaga berikut :
Kuadran
I : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Organisasi tersebut memiliki
kekuatan dan peluang, sehingga dapat mengarahkan seluruh potensi internal
organisasi untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan
dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. (Growth
oriented strategy)
Kuadran
II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, organisasi ini masih memiliki
kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan
kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi
diversifikasi. Diversifikasi yakni membuat strategi yang berbeda (lain dari
yang biasanya) dengan memanfaatkan kekuatan internal, sehingga dimasa yang akan
datang memungkinkan terciptanya peluang.
Kuadaran
III : Organisasi medapatkan peluang (eksternal) yang sangat besar, tetapi
dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/ kelemahan internal. Fokus
organisasi ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal organisasi sehingga
dapat merebut peluang dari luar tersebut dengan baik.
Kuadran
IV : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, organisasi tersebut
menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Strategi yang digunakan
yakni mempertahankan diri untuk membangun kekuatan internal dan meminimalisir
kelemahan.
(sumber : http://thefourmanagement.blogspot.co.id/2017/05/revisi-analisis-ptsidomuncul-tbk.html#more)
MATRIK SWOT
Kekuatan (S)
1. Kualitas jamu baik
2. Bahan baku dari lahan
sendiri/melimpah
3. Bahan baku tdk tergantung
musim
4. Produksi kontinyu
5. Produk berkhasiat
6. Proses mudah
7. Peralatan tersedia
8. Sudah ada kelembagaan
(embrio klaster)
|
Kelemahan (W)
1. Kemasan konvensional
2. Peralatan
sederhana/tradisional
3. Belum ada lisensi
4. Kemampuan SDM
belum memadai
5. Masa kadaluarsa produk
belum dpt
teridentifikasi
|
|
Peluang (O)
1. Masyarakat semakin
memperhatikan
produk herbal
2. Potensi daerah
penghasil emponempon
3. Potensi permintaan
tinggi
4. Harga
terjangkau
|
Strategi (SO)
Peningkatan
kemampuan
produsen dalam
diversifikasi produk jamu
instan dengan harga yang
terjangkau pasar
(S1,O2,S2,O3)
Peningkatan
akses pasar
bagi diversifikasi produk
jamu instan
(S2,O2,O3,O4)
|
Strategi (WO)
Peningkatan
akses
permodalan melalui
akses lembaga
pembiayaan
(W2,W4,02,03)
Pengembangan
diversifikasi produk
dengan tetap menjaga
kualitas produk
(W1,W3,W5,O1,O3)
|
Ancaman (T)
1. Berkembang produk
herbal diluar wilayah
2. Persaingan dengan
produk jamu yang
lain
3. Harga bahan baku
fluktuatif
|
Strategi (ST)
Peningkatan
kemampuan
produsen dalam akses
bahan baku yang
berkualitas dengan harga
yang terjangkau
(S2,S3,S4,T1,T2)
Peningkatan
kualitas
produk dengan bahan baku
lokal
(S2,S3,S4,S7,T1,T4)
|
Strategi (WT)
Perkuatan
permodalan
terutama dalam hal
pengadaan bahan baku
(W2,W4,T1,T3)
Pengembangan
kemitraan usaha dalam
hal pengadaan bahan
baku (W2,T1,T3)
|
MATRIK STRATEGI UMUM
VARIASI STRATEGI :
1) Pada
kuadra I (SO Strategi) strategi umum yang dapat dilakukan oleh perusahaan
adalah memanfaatkan kekuatan dan peluang untuk mendapat keuntungan semaksimal
mungkin.
-
Strategi Diversifikasi Konsentrasi
(Consentric Diversification Strategy)
Strategi ini dijalankan dengan menambah produk baru
yg masih terkait dengan produk yg ada saat ini dan memiliki keterkaitan dalam
kesamaan teknologi, pemanfaatan fasilitas bersama, ataupun jaringan pemasaran
yg sama.
Mengembangkan
inovasi varian produk misalnya , pada varian rasa dan bentuk seperti dalam satu
bentuk dengan berbagai varian rasa.
Strategi yang digunakan :
a. Memanfaatkan
tren yg lagi booming dengan merubah bentuk yg unik
b. Perusahaan
memiliki jaringan distribusi yang luas hingga keluar asia
c. Menggunakan
kampanye produk makanan olahan enak,praktis, dan harga terjangkau secara
efektif dan efesien
d. Menempatkan
harga produk relatif dapat dijangkau oleh masyarakat luas
Keterkaitan dengan Kuadran I (SO Strategi) :
Dengan adanya label
enak,praktik,dan harga terjangkau sebagai kekuatan inti perusahaan dalam
melakukan promosi diharapkan tiap produk yang di ciptakan PT SIDOMUNCUL menjadi
ikon jamu tradisional dari bahan-bahan herbal yang praktis,dan harga terjangkau
yang terpercaya di kalangan masyarakat luas.
2) Strategi
Manajer Perusahaan dan kaitannya dengan kuadran II
Pada kuadran II (WO
Strategi) strategi umum yang di lakukan oleh perusahaan adalah dengan
menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman dengan menciptakan diversifikasi
untuk menciptakan peluang.
-
Penerasi Pasar (Market Penetration)
Strategi ini dijalankan untuk meningkatkan market
share dari produk yang ada saat ini pada pasar yang ada saat ini melalui
usaha-usaha promosi yang lebih gencar.
Melakukan
kampanye produk makanan olahan enak, praktis, dan harga terjangkau lebih gencar
untuk memperluas market share.
Strategi yang digunakan :
a. Meningkatkan
anggaran iklan
b. Meningkatkan
aktivitas kampanye
c. Memperbanyak
sponsorship film
Keterkaitan dengan Kuadran II :
Dengan memperbanyak
promosi jamu instan yang terpercaya diharapkan mampu membidik segmen konsumen
dengan tepat untuk mengedepankan produk
unggulan.
3) Strategi
Perusahaan dan Kaitannya dengan Kuadran III
Pada kuandran III (ST
Strategi) strategi umumnya yang dilakukan oleh perusahaan dengan menjadikan
setiap kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman dengan menciptakan
diversifikasi untuk menciptakan peluang.
-
Strategi Integrasi Horizontal
Strategi ini mengarah
pada strategi untuk meningkatkan kendali atas perusahaan pesaing.
Menjaga
hubungan baik dengan pelanggan.
Strategi yang
dilakukan:
a. Menawarkan
harga yang bersaing, misalnya pemberian diskon untuk pembelian produk diatas
yang di tentukan dan menawarkan paket produk dengan harga terajangkau
b. Mengadakan
kelas memasak makanan olahan yang praktis untuk mendemonstrasikan produk secara
langsung
Keterkaitan dengan kuadran III (ST Strategi) :
Dengan menjaga hubungan
baik dengan pelanggan diharapkan produk yang dikeluarkan oleh PT SIDOMUNCUL
akan mendapatkan posisi khusus di masyarakat sebagai makanan olahan enak,praktis,
dan harga terjangkau. Hubungan baik dengan pelanggan juga bisa menjadi sarana
bagi perusahaan untuk mempertahankan pangsa pasar dan persaingan ketat di
bidang industri makanan olahan.
4) Strategi
Prusahaan dan Kaitannya dengan Kuadran IV
Pada kuadran IV (WT
Strategi) strategi umum yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan
meminimumkan segala kelemahan untuk menghadapi
setiap anacaman.
-
Pengurangan (Retrechment)
Penghematan dengan
mengurangi unit produk yang kurang diminati oleh konsumen dan fokus terhadap
pengembangan produk.
Strategi yang
dilakukan:
a. Fokus
pada produk yang diminati oleh konsumen
b. Terus
mengembangkan inovasi varian rasa dengan menggunakan bahan bahan yang bergizi
Keterkaitan dengan kuadran IV (WT Strategi):
Dengan berfokus pada
produk yang diminati konsumen, perusahaan dapat menggunakan dana yang ada untuk
mengembangkan produk dengan inovasi-inovasi terbaru yang diharapkan dan dapat
membuka peluang yang lebih besar untuk pertumbuhan jamu tradisional ini.
Strategi Bisnis Unit
(Diferensiasi)
Strategi
Bisnis Unit (SBU)
Strategi Bisnis Unit
(SBU) yang diterpkan menciptakan produk baru yang unik dengan harga terjangkau.
Strategi Bisnis Unit
menerapkan strategi diversifikasi
konsentris. Yaitu strategi yang dilakukan dengan menambah produk baru yang
masih terkait dengan produk yang saat ini dan memiliki keterkaitan dalam
kesamaan teknologi, pemanfaatan fasilitas bersama, ataupun jaringan pemasaran
yang sama.
Contohnya :
Menciptakan
produk dengan satu bentuk yang berbagai variasi rasa dengan merk “jamu herbal
tradisional” yang memilki kualifikasi:
·
Memiliki varian rasa yang sesuai selera
·
Pengaplikasian yang mudah
·
Wadah yang praktis dengan mudah untuk di
bawa kemana mana
·
Harga terjangkau
Ø Menciptakan
produk yang berbahan baku halal sesuai keputusan MUI
Ø Strategi
bisnis unit menciptakan diferensiasi melalui label enak,praktis, dan harga
terjangkau.
Ø Strategi
ini digunakan karena perusahaan memiliki:
-
Ketrampilan dan Sumberdaya Umum yang di
perlukan
§ Jaringan
DC (Distrbution Center) luas hingga mencapai luar asia
§ Mampu
memproduksi makanan olahan yang mengandung bahan-bahan yang halal dan aman
dipakai
§ Peralatan
riset dan pengembangan modern untuk mengembangkan inovasi produk makanan
oalahan
§ Pembagian
divisi kerja yang jelas untuk kemudahan koordinasi dan integritas.
-
Persyaratan Organisasi Umum
§ Koordinasi
yang kuat antara fungsi-fungsi dalam riset dan pengembangan produk, dan
pemasaran.
§ Pengukuran
dan insentif yang subyektif.
§ Kemampuan
menarik tenaga yang kreatif.
ANALISA VALUE CHAIN :
Analisa Value Chain Diferensiasi
Adanya kesesuaian antara kemampuan perusahaan untuk
menciptakan keunikan yg sesuai dg permintaan para pelanggan.Ada empat tahap :
1. Menciptakan
sebuah analisa rantai nilai
·
Tingkat kebutuhan konsumen yang berbagai
macam selera
·
Menyediakan produk yang sesuai dengan
kebutuhan konsumen yang berkualitas halal,enak,praktis,dan bergizi
·
Dibuat rantai nilai yg terpisah untuk
setiap kelompok pelanggan
1. Menciptakan
produk makan oalahan yang mengandung bahan halal dan bergizi.
2. Menciptakan
berbagai varian produk yang mengandung
bahan halal dan bergizi
Firm
Iinfrastructure
(Internal Audit, Staf Finance, PPIC,
Legal Service)
|
||||
Human Resource
Management
(Tes tulis amasal, HRD, Diklat)
|
||||
Technology
(ARD & Desain, Produk Development,
R&D)
|
||||
Procurement
(Purchasing)
|
||||
Inbound Logistic
|
Operations
Tenaga
Produksi, quality control product
|
Outbond Logistic Distributor,
branch controller, packaging, produk display
|
Marketing and sales
Iklan,
sponsor film, website resmi, outlet
|
Service
Pelayanan
yang baik
|
PRIMARY
ACTIVITY
|
||||
Analisa value chain diatas :
1.Logistik ke dalam atau memasukkan bahan dalam bisnis
Penanganan material sebelum di gunakan PT Sido Muncul melakukan proses produksi nya secara terus-menerus dan selalu berkembang dari dulu sampai sekarang.Dalam membuat dan menghasilkan suatu produk,PT Sido Muncul selalu melakukan pengawasan yang ketat agar hasil yang diperoleh sempurna.
Penanganan material sebelum di gunakan PT Sido Muncul melakukan proses produksi nya secara terus-menerus dan selalu berkembang dari dulu sampai sekarang.Dalam membuat dan menghasilkan suatu produk,PT Sido Muncul selalu melakukan pengawasan yang ketat agar hasil yang diperoleh sempurna.
Bahan baku terdiri dari 160 jenis, sebagian besar diambil
dari alam dan tergantung dari musim. Jika disatu tempat ada belum tentu ditempat
lain ada dan bahkan jika ditempat itu ada akan ada kemungkinan pula hari
berikutnya tempat tersebut tidak tersedia bahan baku. Bahan baku diambil dari
daerah atau wilayah sekitar pabrik .Bahan baku yang diambil adalah bahan baku
yang dalam kondisi kering guna penyimpanan yang lebih baik. Bahan bakupun
didapat dalam rantai pasar yang panjang sehingga harus dalam kondisi kering.
Proses penyimpanan dilakukan digudang penyimpanan.Persediaan
bahan baku dengan sistem FIFO , masuk pertama keluar pertama. Hal ini dilakukan
agar tidak ada bahan baku yang menumpuk atau tersimpan terlalu lama yang
berakibat pada rusaknya bahan baku.
2.Operasi atau mengubah bahan menjadi produk akhir.
Proses produksi jamu di PT. Sido Muncul ini yang pertama adalah penerimaan bahan baku,lalu segera dicek QC (Quality Control), setelah terbukti memenuhi standar penerimaan dan standar penggunaan kemudian bahan baku dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan bahan baku. Bahan baku yang akan dipakai diambil dari gudang penyimpanan bahan baku kemudian disortasi, setelah disortasi kemudian bahan baku dicuci, dikeringkan, digiling, baru kemudian dicampur (mixing).Hal ini di gunakan untuk menjaga kualitas produk Sido Muncul.
3.Logistik keluar atau mengirim produk akhir.
Produk yang sudah di kemas lalu di pasarkan di berbagai daerah di Indonesia dan di ekspor ke pasar luar negeri. Sebelum memasarkan produknya PT Sidomuncul melakukan survey pasar agar perusahaan mengetahui kondisi pasar seperti permintaan bagaimana permintaan konsumen,dengan begitu juga akan menambah wawasan atau ide baru tentang pengembangan produk.
Proses produksi jamu di PT. Sido Muncul ini yang pertama adalah penerimaan bahan baku,lalu segera dicek QC (Quality Control), setelah terbukti memenuhi standar penerimaan dan standar penggunaan kemudian bahan baku dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan bahan baku. Bahan baku yang akan dipakai diambil dari gudang penyimpanan bahan baku kemudian disortasi, setelah disortasi kemudian bahan baku dicuci, dikeringkan, digiling, baru kemudian dicampur (mixing).Hal ini di gunakan untuk menjaga kualitas produk Sido Muncul.
3.Logistik keluar atau mengirim produk akhir.
Produk yang sudah di kemas lalu di pasarkan di berbagai daerah di Indonesia dan di ekspor ke pasar luar negeri. Sebelum memasarkan produknya PT Sidomuncul melakukan survey pasar agar perusahaan mengetahui kondisi pasar seperti permintaan bagaimana permintaan konsumen,dengan begitu juga akan menambah wawasan atau ide baru tentang pengembangan produk.
4. Memasarkan produk, yang meliputi penjualan
Untuk menarik konsumennya, PT Sido Muncul mengeluarkan beberapa macam kemasan yang mudah dikenali dan diingat oleh masyarakat. Di samping itu kemasan dari produk produk PT sidomuncul sangatlah praktis untuk di gunakan oleh konsumenya. Dengan adanya variasi warna pada kemasan bungkus produk mereka, masyarakat lebih antusias untuk mengkonsumsi produk mereka.
PT Sido Muncul menawarkan berbagai macam produk dengan harga
yang bervariasi dan terjangkau. Dan dapat dinikmati oleh berbagai konsumen.
Dengan harga yang terjangkau tentu saja Produk-Produk dari PT sidomuncul dapat
di temukan di mana saja. Karena produk mereka lebih menekankan kepada produk tradisional
(jamu) namun di kelola secara modern.
5. Memberikan layanan produk
. Untuk mempertahankan atau meningkatkan nilai dari produk untuk membeli produk. PT Sido Mumcul memberikan jaminan kualitas , setiap langkah produksi mulai dari barang datang , hingga produk sampai ke pasaran,dilakukan dibawah pengawasan mutu yang ketat.
Seluruh karyawan juga bertekad untuk mengadakan perbaikan setiap saat, sehingga diharapkan semua yang dilakukan dapat lebih baik dari sebelumnya.
KEGIATA N PENDUKUNG
1. Pengadaan, berkaitan dengan proses perolehan input/sumber daya
PT Sido Muncul mendapatkan bahan baku diambil dari alam dan tergantung dari musim. Jika disatu tempat ada belum tentu ditempat lain ada dan bahkan jika ditempat itu ada akan ada kemungkinan pula hari berikutnya tempat tersebut tidak tersedia bahan baku. Bahan baku diambil dari daerah atau wilayah sekitar pabrik, agar masyarakat sekitar merasakan timbale balik adnya pabrik tersebut.
2.Pengembangan Teknologi
Memiliki pasilitas dan teknik manufacturing yang terkoordinasidengan baik merupakan kekuatan utama perusahaan ini untuk mencapai efektifitas dan efisiensi, disamping keberadaan divisi R & D yang didukung laboratorium canggih dan dana riset sebagai andalan dalam mengembangkan produk. Dengan adanya mesin-mesin yang canggih di harapkan mampu memaksimalkan produksi dengan hasil yang memuaskan.
3.Manajemen sumber daya manusia
PT Sido Muncul juga memilki tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu, seperti biologi, ekonomi, farmasi, pertanian, hukum, teknologi pangan, teknik kimia, teknik elektro, dll. Untuk mengembangkan kemampuan, pada waktu-waktu tertentu kepada karyawan diberikan kesempatan mengikuti pelatihan, kursus, maupun seminar. Untuk mendukung pengembangan, PT. SidoMuncul juga merekrut konsultan yang ahli di bidangnya, misalnya : apoteker, dokter umum, dokter gigi dan spesialis.
4. Infrastruktur perusahaan
terdiri dari departemen-departemen/fungsi-fungsi (akuntansi, keuangan, perencanaan, GM, dsb) yang melayani kebutuhan organisasi dan mengikat bagian-bagiannya menjadi sebuah kesatuan.
Memiliki pasilitas dan teknik manufacturing yang terkoordinasidengan baik merupakan kekuatan utama perusahaan ini untuk mencapai efektifitas dan efisiensi, disamping keberadaan divisi R & D yang didukung laboratorium canggih dan dana riset sebagai andalan dalam mengembangkan produk. Dengan adanya mesin-mesin yang canggih di harapkan mampu memaksimalkan produksi dengan hasil yang memuaskan.
3.Manajemen sumber daya manusia
PT Sido Muncul juga memilki tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu, seperti biologi, ekonomi, farmasi, pertanian, hukum, teknologi pangan, teknik kimia, teknik elektro, dll. Untuk mengembangkan kemampuan, pada waktu-waktu tertentu kepada karyawan diberikan kesempatan mengikuti pelatihan, kursus, maupun seminar. Untuk mendukung pengembangan, PT. SidoMuncul juga merekrut konsultan yang ahli di bidangnya, misalnya : apoteker, dokter umum, dokter gigi dan spesialis.
4. Infrastruktur perusahaan
terdiri dari departemen-departemen/fungsi-fungsi (akuntansi, keuangan, perencanaan, GM, dsb) yang melayani kebutuhan organisasi dan mengikat bagian-bagiannya menjadi sebuah kesatuan.
Analisis
PT Sidomuncul memberikan harga yang terjangkau, jamu Sidomuncul memilki kemasan yang praktis yang mudah di bawa.Loyalitas konsumen dipengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh variasi berbagai variable di antaranya kualitas produk, kepuasan konsumen dan merek. Ini berarti bahwa loyalitas konsumen dapat di tingkatkan dengan memperhatikan kualitas produk, kepuasan konsumen dan reputasi merek dari PT Sido Muncul.
PT Sidomuncul memberikan harga yang terjangkau, jamu Sidomuncul memilki kemasan yang praktis yang mudah di bawa.Loyalitas konsumen dipengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh variasi berbagai variable di antaranya kualitas produk, kepuasan konsumen dan merek. Ini berarti bahwa loyalitas konsumen dapat di tingkatkan dengan memperhatikan kualitas produk, kepuasan konsumen dan reputasi merek dari PT Sido Muncul.
Peran
|
Pemasok 1
|
Pemasok 2
|
Pengolah 1
|
Pemasar 1
|
Pelaku
|
Petani/budidaya
sendiri
|
Pedagang
pasar
|
Produsen
|
Pedagang jamu
|
Bentuk Produk
|
Empon-empon
kering
|
Empon-empon kering
|
Jamu instan,
simplisia, serbuk
|
Jamu instan
|
Kemudahan menjual
produk
|
Mudah
|
Mudah
|
Mudah
|
|
Daya tawar harga dan
kualitas terhadap
pembeli (lbh kuat,
seimbang, lbh lemah)
|
Lemah
|
Kuat
|
Kuat
|
|
Harga produk
|
1.500 per kg
(kunyit)
|
8-13rb/sachet
|
10-15rb/sachet
|
|
Keuntungan
|
Sedang
|
1000-2000/sc
|
1000-2000/sc
|
|
Sistem Pembayaran
(tunai, tempo, ijon)
|
Tunai
|
Tunai
|
Konsinyasi
|
|
Metode pembayaran
(konvensional, bank)
|
Konvensional
|
Konvensional
|
Konvensional
|
|
Keinginan/Standar
yang disukai pembeli
|
Berkualitas, dan
harga murah
|
Bermanfaat bagi
kesehatan dan
rasa segar
|
Bermanfaat
bagi kesehatan
dan rasa sega
|
|
Lembaga Pendukung
Usaha
|
SKPD
terkait
|
Sidomuncul
|
SOP PEMASARAN PT SIDOMUNCUL
Tabel Analisa Persaingan PT SIDOMUNCUL
4P
|
KIMIA FARMA
|
PT INDUSTRI JAMU CAP JAGO
|
PT SIDOMUNCUL
|
KETERANGAN
|
ACTION PLAN
|
PRODUK
|
UNGGUL
|
Mengandung bahan alami yang kurang diminati oleh kalangan atas , pihak
RS juga menyarankan untuk mengkonsumsi antibiotik
|
Mengenalkan produk “Back To Nature”
|
||
PRICE
|
UNGGUL
|
Lebih ekonomis
|
Menjaga standar Farmasi
|
||
PLACE
|
UNGGUL |
Hanya kalangan bawah yang memakai produk herbal pada umumnya.
Sedangkan kalangan atas kurang mengetahui bahaya bahan kimia
|
Personal Selling Market
|
||
PROMOTION
|
UNGGUL
|
Terdapat dalam berbagai lini social media
|
Efektifitas iklan
|
EVALUASI PERFORMANCE PT SIDOMUNCUL
EFAS & IFAS
(OPPORTUNITY)
|
TARGET / GOAL
|
CAPAIAN
|
COLLECTIVE
ACTION
|
1. Melakukan
ekspansi ke Luar Negri
|
1.
Meningkatkan profit dengan memperluas
Networking 50%
2.
Memperluas pengetahuan terkait produk yang
mampu digunakan disemua kalangan 100%
|
75%
85%
|
1. Meningkatkan
Ekspansi ke luar negri
2. Mengevaluasi
strategi ekspansi ke luar negri
|
COMPETITIVE ADVENTAGE
KEUNTUNGAN BIAYA
(COST ADVENTAGE)
|
PERBEDAAN KEUNTUNGAN
(DIFFERENTIATION ADVENTAGE)
|
KEUNTUNGAN PASAR
(MARKETING ADVENTAGE)
|
Biaya Variabel (Variable Cost) :
Ex : pengurangan karyawan
yang tidak kompotibel, merekrut karyawan sesuai disiplin ilmu keahliannya
|
Perbedaan produk (Product Differentiation) :
Ex : Inovasi kemasan
yang mempunyai ciri khas untuk memudahkan produk mudah dikenali
|
Distribusi
(Distribution) :
Ex : Toko/kios-kios
jamu tradisional , jamu gendong, pedagang jamu gerobak keliling, Apotek
|
Biaya Pemasaran :
Ex : Menggunakan
personal selling , promosi iklan,dan banner
|
Kualitas pelayanan :
Ex : SPG & SPB yang
ramah pada konsumen
|
Usaha penjualan :
Ex : promosi lewat acara-acara
penting seperti kompetisi,kampanye, Thomas and Uber Cup, dan lain-lain
|
Biaya operasional :
Ex : meminimalkan biaya
produksi dengan pemakaian bahan baku dengan pengeringan
|
Brand Reputation :
Ex : Menjual produk
herbal berstandar farmasi dengan harga ekonomis dan aman untuk dikonsumsi
|
Brand Awareness :
Ex : Golden Brand Award
untuk produk kukubima (2005) , Cakram Award untuk kategori iklan terbaik
(2002)
|







terima kasih, materi sangat membantu
BalasHapus