Senin, 07 Mei 2018

MANAJEMEN STRATEJIK



MANAJEMEN STRATEJIK

PT SIDOMUNCUL

Image result for logo sidomuncul


1.     SEJARAH PT SIDOMUNCUL

Berawal dari keinginan pasangan suami istri Siem Thiam Hie yang lahir pada tanggal 28 Januari 1897 dan wafat 12 April 1976 bersama istrinya Ibu Rakhmat Sulistio yang terlahir pada tanggal 13 Agustus 1897 dengan nama Go Djing Nio dan wafat 14 Februari 1983, memulai usaha pertamanya dengan membuka usaha Melkrey, yaitu usaha pemerahan susu yang besar di Ambarawa.
Pada tahun 1928, terjadi perang Malese yang melanda dunia. Akibat perang ini, usaha Melkrey yang mereka rintis terpaksa gulung tikar dan mengharuskan mereka pindah ke Solo, pada 1930. Tanpa menyerah, pasangan ini kemudian memulai usaha toko roti dengan nama Roti Muncul. Lima tahun kemudian, berbekal kemahiran Ibu Rakhmat Sulistio (Go Djing Nio) dalam mengolah jamu dan rempah-rempah, pasangan ini memutuskan untuk membuka usaha jamu di Yogyakarta.
Tahun 1941, mereka memformulasikan Jamu Tolak Angin yang saat itu menggunakan nama Jamu Tujuh Angin. Ketika perang kolonial Belanda yang kedua pada tahun 1949, mereka mengungsi ke Semarang dan mendirikan usaha jamu dengan nama Sido Muncul, yang artinya "impian yang terwujud". Di Jalan Mlaten Trenggulun No. 104 itulah, usaha jamu rumahan dimulai dengan di bantu oleh tiga orang karyawan.
Pada tahun 1951, keluarga Ny. Rahkmat Sulistioningsih (Go Djing Nio) pindah ke Semarang, dan di sana mereka mendirikan pabrik jamu secara sederhana namun produknya diterima masyarakat secara luas. Karena semakin bersarnya usaha keluarga ini, maka modernisasi pabrik juga merupakan suatu hal yang mendesak.
Pada 1984, PT. Sido Muncul memulai modernisasi pabriknya, dengan merelokasi pabrik sederhananya ke pabrik yang representatrif dengan mesin-mesin modern.
Pada 11 November 2000, PT Sido Muncul kembali meresmikan pabrik baru di Ungaran yang lebih luas dan modern. Peresmian dilakukan oleh Menteri Kesehatan waktu itu, dan pada saat itu pula PT Sido Muncul memperoleh 2 penghargaan sekaligus, yakni Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan sertifikat inilah yang menjadikan PT. SidoMuncul sebagai salah satu pabrik jamu berstandar farmasi. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas 7 hektare, lahan Agrowisata ,1,5 hektare, dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik.
Pada tanggal 10 Februari 2010 telah dilakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik bahan baku herbal seluas 3.000 m2.

STRUKTUR ORGANISASI





VISI DAN MISI PERUSAHAAN
Visi
Menjadi industri jamu yang dapat memberikan manfaat pada masyarakat dan lingkungan

MISI
-         Meningkatkan mutu pelayanan dibidang herbal tradisional Mengembangkan research,penelitian yang berhubungan dengan pengembangan pengobatan dengan bahan-bahan alami.
-         Meningkatkan kesaedaran masyarakat akan pentingnya membina kesehatan melalui pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami dan pengobatan secara tradisional.
-         Ikut mendorong pemerintah/instansi resmi agar lebih berperan dalam pengembangan pengobatan tradisional.
(sumber : http://nindygottin.blogspot.co.id/)


TUJUAN PERUSAHAAN

Meningkatkan profit untuk mengembangkan perusahaan dan untuk mencapai visi misi perusahaan.


SASARAN PRODUK

Pada awalnya target market dari Tolak Angin ini adalah orang-orang yang lebih percaya terhadap jamu ataupun obat herbal dibandingkan dengan obat-obat farmasi. Tetapi dengan ketatnya persaingan tolak anginmengembangkan target pemasaran tolak angin adalah kalangan menengah keatas seperti model, artis, mahasiswa, pemuda dari etnis, ahli, pengusaha, dan umum. Dengan strategi  periklanan yang baik yaitu Tolak Angin Sido muncul telah diiklankan dengan beragam versi yang berbeda, kalau tidak salah jargon orang pintar tersebut pertama kali keluar pada tahun 2000. Sidomuncul tak lagi menggunakan profil pelawak dalam iklanya, dan menggantikannya dengan selebriti dan para tokoh terkenal yang mempunyai citra “orang pintar”. Jargon “orang pintar” digunakan untuk mengubah image jamu yang dekat dengan arti kuno, kampungan dan tua menjadi produk yang baru, modern dan membanggakan. Jargon tersebut terbukti efektif karena pasar merespons dengan positif. Sehingga dapat dikatakan bahwa target pasartolak angin adalah semua kalangan. Tetapi pada saat ini tolak angin menfokuskan pada kalangan menegah atas seperti yang telah disebutkan diatas. Karena mereka(model, artis, mahasiswa, pemuda dari etnis, ahli,pengusaha) masih menganggap remeh jamu tradisional untuk itu tolak angintarget pasar memilih kalangan tersebut. Tolak angin yakin bahwa tolak anginadalah jamu tradisional atau terbuat dari herbal yang tak kalah dengan obat-obatan modern dalam khasiatnya.


ANALISIS SMART :
SIMPLE
Smart merupakan poin analisis dimana tujuan harus dirumuskan dalam suatu yang sederhana dan mudah dipahami oleh semua anggota perusahaan. Menurut saya PT.Sidomuncul, Tbk sudah memiliki tujuan perusahaan  yang sangat singkat dan jelas yaitu “Meningkatkan profit untuk mengembangkan perusahaan dan untuk mencapai visi dan misi”

MEASURABLE
Measurable merupakan indikator kejelasan, kongkrit, dan terukur serta mampu menjadi motivasi bagi karyawan. PT.SidoMuncul, Tbk adalah pabrik jamu berstandar farmasi, Karena telahmenerima dua sertifikat yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) . Secara pasti PT. Sidomuncul, Tbk bertekad untuk mengembangkan usaha di bidang jamu yang benar dan baik. Tekad ini membuat perusahaan menjadi lebih berkonsentrasi dan inovatif. Disamping itu diikuti dengan pemilihan serta penggunaan bahan baku yang benar, baik mengenai jenis, jumlah maupun kualitasnya akan menghasilkan jamu yang baik.
 PT.Sidomuncul, Tbk dengan sertifikat ini yang di berikan oleh pemerintah dapat ditempatkan sejajar dengan industri farmasi.  Sertifikat ini pula yang membuat PT.Sidomuncul, Tbk menjadi satu-satunya perusahaan jamu berstandar farmasi.

APLIKABLE
Dilihat dari visi misi PT.Sidomuncul, Tbk telah menerapkan SOP yang tinggi. Sehingga banyak sekali penghargaan yang didapat oleh PT.Sidomucnul, Tbk. Salah satunya yang paling terbaru adalah PT.Sidomuncul, Tbk mendapat penghargaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada rabu, 28 Februari 2018.



RELIABLE
Di tengah persaingan sektor Industri jamu yang semakin ketat, PT.Sidomuncul, Tbk  telah berhasil memiliki market share terluas dan reputasi yang baik sebagai industri jamu terbesar di Indonesia. Keberhasilan yang telah dicapai saat ini tentunya tidak terlepas dari peran dan pelaku pendiri industri ini.
Perusahaan yang kini sudah berhasil masuk Bursa Efek Indonesia sejak Desember 2013 itu dilalui melalui perjalanan yang cukup panjang. Dan mengutamakan nilai guna atau kepercayaan terhadap khasiat suatu produk menjadi prioritas utama dari obat-obatan herbal, tidak terkecuali PT.Sidomuncul, Tbk yang selalu mencoba berinovasi untuk meningkatkan jumlah penjualan.

TIMEABLE
Dalam kurun waktu satu tahun, Sido Muncul mengalami Pertumbuhan laba bersih pada tahun 2015 dengan marjin laba bersih yang meningkat dari 19% di tahun 2014 menjadi 19,7% dan ini merupakan pencapaian yang bagus bagi PT.Sidomuncul, Tbk.

ANALISIS SWOT

a.     Strength / kekuatan
-         SDM yang handal : PT Sidomuncul di dukung lebih dari 2000 karyawan dengan tingkat pendidikan yang bervariasi dan ditempatkan sesuai dengan keahliannya serta Sido Muncul juga memiliki tenaga ahli juga memiliki tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu.
1. Fasilitas pabrik yang lengkap : Dengan standar pabrik CPOB (Standar Pabrik Farmasi) maka Sido Muncul memiliki berbagai fasilitas guna mendukung produksi.
2. Merupakan perusahaan jamu terbesar di IndonesiaSido Muncul merupakan pabrik jamu terbesar yang ada di Indonesia dan merupakan pionir bagi pabrik jamu lainnya.
-         Distribusi tersebr di seluruh wilayah Indonesia : Sido muncul berhasil menarik pelanggan di seluruh wilayah di Indonesia, baik daerah perkotaan maupun pedesaan maka dari itu distribusi produk Sido Muncul juga menyeluruh hingga ke seluruh wilayah Indonesia.
-         Produk terjangkau : Harga dari produk PT Sido Muncul sangat terjangkau pada seluruh lapisan masyarakat.

b.     Weakness / kelemahan

-         PT Sido Muncul belum mempunyai alat untuk mengeringkan bahan baku sehingga hanya mengandalkan cara tradisional (matahari) sehingga pada musim hujan pengeringan tidak sempurna. Untuk mengatasi masalah tersebut PT Sido Muncul mengambil bahan baku dari pengumpul.

c.      Opportunity / peluang

-         Teknologi :  Diera modern ini dibutuhkan peralatan/teknologi yang canggih untuk mendukung proses kerja yang dituntut serba cepat dan higienis karena PT Sido Muncul yang merupakan pabrik berstandar pabrik farmasi memiliki fasilitas laboratorium, pengolahan air bersih, pengolahan air limbah.
-          Selera masyarakat : Perubahan gaya hidup serba instant membuat masyarakat kembali kepada produk-produk herbal (obat-obatan tradisional), karena dirasa produk-produk herbal dapat memberikan banyak manfaat dan tidak menimbulkan efek samping. Hal ini sejalan dengan misi PT Sido Muncul
-         Menjadi sponsor dalam berbagai promosi kesehatan

d.     Threatment / ancaman
a)     Pesaing
-          Karena kini slera masyarakat banyak yang beralih kepada obat-obat tradisional, menyebabkan permintaan akan produk-produk herbal terus meningkat, sehingga PT Sido Muncul yang merupakan perusahaan jamu pertama kali di Indonesia menjadi besar dan berkembang dan tidak heran jika saat ini banyak pesaing-pesaing yang mencoba mendirikan perusahaan obat tradisional dan tidak tanggung-tanggung mencoba untuk menjatuhkan image produk Sido Muncul dengan cara “Memlesetkan” salah satu iklan dari PT Sido Muncul.
b)    Jamu-jamu bahan kimia obat (BKO) yang merebak di Indonesia saat ini (ex : Koperasi perusahaan jamu BKO di Cilacap) menjadi sebuah persaingan yang tidak sehat di industri jamu, perusahaan-perusahaan tersebut hanya mencari keuntungan semata, dan tidak memikirkan bahayanya terhadap konsumen.
c)     Krisis ekonomi
Ditengah krisis ekonomi saat ini menyebabkan kondisi bahan-bahan baku  produk tidak stabil, pembiayaan proses produksi, distribusi dan lain-lain menjadi semakin mahal, karenanya dibutuhkan solusi yang tepat bagi PT Sido Muncul untuk menyiasati kondisi seperti ini.
(sumber : http://nindygottin.blogspot.co.id/)

DAYA SAING STRATEGIS
            Daya saing strategis dapat dicapai apabila sebuah perusahaan dengan baik merumuskan serta menerapkan strategi pencipta nilai.

KEUNGGULAN BERSAING YANG DIMILIKI
Sinergi dari pengelolaan yang baik atas apa yang menjadi kekuatan perusahaan, serta pemilihan untuk menjalankan strategi yang dipilih akan menghasilkan keunggulan bersaing berkelanjutan bagi perusahaan dalam menghadapi para pesaingnya (Ernie & Kurniawan, 2005). Kini produk Sido Muncul semakin mudah diperoleh di toko-toko Asia di seluruh dunia. Hingga saat ini produk Sido Muncul telah masuk di Malaysia, Singapura, Brunei, Australia, Korea Selatan, Nigeria, Aljazair, Hongkong, Amerika Serikat, Saudi Arabia dan Mongolia dengan volume permintaan yang terus meningkat. Di tahun 2014, Perseroan menjajaki pasar Asia lainnya yaitu Jepang, Thailand, Vietnam dan Kamboja.

DAYA SAING
Sido Muncul merupakan leader perusahaan obat herbal di Indonesia sejak 1951. Dengan brand yang sudah terkenal, yaitu Tolak Angin (untuk masuk angin), Kuku Bima (energy drink), Kunyit Asam (natural beverage), Fatraper (pelangsing), and New Hemoroa (cure hemorhoid). Inovasi dapat diwujudkan melalui suatu kompetensi yang dihasilkan dan sangat dibutuhkan oleh suatu organisasi dan tidak hanya organisasi bisnis, karena kompetensi yang dibutuhkan oleh setiap organisasi adalah sangat berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain (Drucker, 2003)


ANALISA VALUE CHAIN M. PORTER


AKTIFITAS UTAMA (PRIMARY ACTIVITY)
Ø Aktivitas logistik kedalam 
Menerima,menyimpan,mengelola dan mengontrol persediaan bahan baku,pengangkutan dan pengembaliannya pada pemasok.

Ø Aktivitas operasi.
merubah bahan baku menjadi produk akhir.

Ø Aktivitas logistik keluar 
mengangkut dan menyimpan produk akhir serta mengatur jadwal pemesanan dan pengangkutan.

Ø Aktivitas pemasaran dan penjualan 
Ø Aktivitas jasa (service)
Ø pelayanan,service,layanan purna jual dll

AKTIFITAS PENDUKUNG (SUPPORTING ACTIVITY)
Ø  Aktivitas pembelian (Procurement)
Pembelian bahan-bahan baku dan peralatan pendukung termasuk asset perusahaan.

Ø Aktivitas pengembangan teknologi 
menyediakan kebutuhan akan teknologi,prosedur dan teknik terbaru yang dibutuhkan oleh tiap  Aktivitas.

Ø Aktivitas sumber daya manusia 
penseleksian,promosi jabatan, penempatan,penilaian,penghargaan dan pengembangan 

Ø Aktivitas infrastruktur perusahaan 
mengelola perencanaan,keuangan,manajemen,hukum

Michael Porter telah mengidentifikasi lima kekuatan, dan lima kekuatan tersebut adalah para pesaing industri, calon pendatang, substitusi, pembeli dan pemasok. Adapun lima ancaman yang ditimbulkan kekuatan tersebut adalah ancaman persaingan segmen yang ketat, ancaman pendatang baru, ancaman produk substitusi, ancaman peningkatan kemampuan/kekuatan posisi tawar pemasok.     

1) Ancaman persaingan segmen yang ketat    2) Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika ia telah memiliki pesaing yang banyak,  kuat, atau agresif.   
3) Ancaman pendatang baru
4) Daya tarik segmen berbeda-beda menurut tingginya hambatan untuk masuk dan   keluarnya.         
5) Ancaman produk substitusi   
6) Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika terdapat substitusi produk yang aktual atau potensial.
7) Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli        8) Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika pembeli memiliki kekuatan posisi tawar (Bargaining power) yang kuat atau semakin meningkat.
9) Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok        
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika para pemasok perusahaan mampu menaikkan harga atau mengurangi kuantitas yang mereka pasok.

 ANALISIS IFAS & EFAS

1)    TABEL IFAS UNTUK KEKUATAN

FAKTOR STRATEGIS KEKUATAN
BOBOT
RATING
SKOR
1.     Produk terjangkau dengan harga murah
0,09
4
0,36
2.     Kemasan produk yang praktis

0,07
3
0,21
3.     Memiliki brand produk yang sudah dikenal
0,06
3
0,18
4.     Kealian dalam inovasi produk
0,06
3
0,18
5.     Memiliki sistem pengelolaan limbah yang baik
0,08
4
0,32
6.     Klan menggunakan endorse yang sudah dikenal
0,06
3
0,18
7.     Pemasaran dari hulu ke hilir
0,03
2
0,06
8.     Melakukan kerjasama penelitian dengan Universitas lokal
0,05
3
0,15
SUBTOTAL
0,5

1,64


2.     KELEMAHAN

FAKTOR STRATEGIS KELEMAHAN
BOBOT
RATING
SKOR
1.     Memiliki bahan yang berbahaya
0,12
2
0,24
2.     Tidak mencantumkan logo halal MUI
0,02
1
0,2
3.     Tidak mencantumkan nomor layanan pelanggan
0,01
2
0,02
4.     Kurangnya informasi mengenai produk sidomuncul yang lain
0,08
3
0,24
SUBTOTAL
0,5

0,88
TOTAL
1

2,52


  
3.     TABEL EFAS

FAKTOR STRATEGIS PELUANG
BOBOT
RATING
SKOR
1.     Kebutuhan masyarakat terhadap barang konsumsi dan kesehatan
0,12
3
0,36
2.     Keaneka ragaman hayati di Indonesia
0,13
3
0,39
3.     Melakukan ekspansi keluar negri
0,15
4
0,60
4.     Munculnya istilah back to nature
0,1
2
0,02
SUBTOTAL
0,5

1,55




ANCAMAN
BOBOT
RATING
SKOR
1.     Adanya produk pesaing yang memiliki manfaat yang (Kompetitor langsung)
0,16
1
0,16
2.     Adanya competitor tidak langsung
0,8
4
0,32
3.     Adanya competitor lainnya
0,14
2
0,28
4.     Adanya barang substitusi atau pengganti
0,12
2
0,24
SUBTOTAL
0,5

1
TOTAL
1

2,55

                                                                     
ANALISIS KONDISI INTERNAL & EKSTERNAL  :
a.     Koordinat  Analisis  Internal
(Skor  total Kekuatan – Skor Total Kelemahan) : 2 = ( 1,64 – 0,88 ) : 2 = 0,38
b.    Koordinat  Analisis Eksternal
(Skor total Peluang – Skor Total Ancaman) : 2 = (1,55 – 1) : 2 = 0,28
Jadi  titik koordinatnya terletak  pada (0,38 ; 0,28).


MATRIKS INTERNAL & EKSTERNAL





Tinggi
3,0-4,0
Rata-rata
2,0-2,99
Lemah 
1,0-1,99                 
Tinggi 3,0-4,0

I
Pertumbuhan (konsentrasi melalui intergrasi vertikal)



II
Pertumbuhan (konsentrasi melalui intergrasi Horizontal)



III
Penciutan
(TurnAround)




Sedang 2,0-2,9

IV
Stabilitas
(hati-hati)





V
Stabilitas/pertumbuhan (tidak ada perubahan profit strategi/konsentrasi melalui integrasi horizontal)
VI
Penciutan
(Captive Company atau Divestment)



Rendah
1,0-1,99

VII
Pertumbuhan (diversifkasi konsentrik)

VIII
Pertumbuhan (Diversifikasi Konglomerat)
IX
Liquidasi (Bangkrut/Liquidasi)







MATRIK SWOT




Gambar 3.1Diagram swot
Berdasarkan Gambar diatas dapat kelaskan sebaga berikut :
Kuadran I : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Organisasi tersebut memiliki kekuatan dan peluang, sehingga dapat mengarahkan seluruh potensi internal organisasi untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. (Growth oriented strategy)

Kuadran II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, organisasi ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi. Diversifikasi yakni membuat strategi yang berbeda (lain dari yang biasanya) dengan memanfaatkan kekuatan internal, sehingga dimasa yang akan datang memungkinkan terciptanya peluang.

Kuadaran III : Organisasi medapatkan peluang (eksternal) yang sangat besar, tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/ kelemahan internal. Fokus organisasi ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal organisasi sehingga dapat merebut peluang dari luar tersebut dengan baik.

Kuadran IV : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, organisasi tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Strategi yang digunakan yakni mempertahankan diri untuk membangun kekuatan internal dan meminimalisir kelemahan.

(sumber : http://thefourmanagement.blogspot.co.id/2017/05/revisi-analisis-ptsidomuncul-tbk.html#more)

MATRIK SWOT 



Kekuatan (S)
1. Kualitas jamu baik
2. Bahan baku dari lahan
sendiri/melimpah
3. Bahan baku tdk tergantung
musim
4. Produksi kontinyu
5. Produk berkhasiat
6. Proses mudah
7. Peralatan tersedia
8. Sudah ada kelembagaan
(embrio klaster)
Kelemahan (W)
1. Kemasan konvensional
2. Peralatan
sederhana/tradisional
3. Belum ada lisensi
4. Kemampuan SDM
belum memadai
5. Masa kadaluarsa produk
belum dpt teridentifikasi
Peluang (O)
1. Masyarakat semakin
memperhatikan
produk herbal
2. Potensi daerah
penghasil emponempon
3. Potensi permintaan
tinggi
4. Harga terjangkau
Strategi (SO)
Peningkatan kemampuan
produsen dalam
diversifikasi produk jamu
instan dengan harga yang
terjangkau pasar
(S1,O2,S2,O3)
Peningkatan akses pasar
bagi diversifikasi produk
jamu instan (S2,O2,O3,O4)
Strategi (WO)
Peningkatan akses
permodalan melalui
akses lembaga
pembiayaan
(W2,W4,02,03)
Pengembangan
diversifikasi produk
dengan tetap menjaga
kualitas produk
(W1,W3,W5,O1,O3)
Ancaman (T)
1. Berkembang produk
herbal diluar wilayah
2. Persaingan dengan
produk jamu yang
lain
3. Harga bahan baku
fluktuatif
Strategi (ST)
Peningkatan kemampuan
produsen dalam akses
bahan baku yang
berkualitas dengan harga
yang terjangkau
(S2,S3,S4,T1,T2)
Peningkatan kualitas
produk dengan bahan baku
lokal (S2,S3,S4,S7,T1,T4)
Strategi (WT)
Perkuatan permodalan
terutama dalam hal
pengadaan bahan baku
(W2,W4,T1,T3)
Pengembangan
kemitraan usaha dalam
hal pengadaan bahan
baku (W2,T1,T3)






MATRIK STRATEGI UMUM 




VARIASI STRATEGI :
1)      Pada kuadra I (SO Strategi) strategi umum yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah memanfaatkan kekuatan dan peluang untuk mendapat keuntungan semaksimal mungkin.
-          Strategi Diversifikasi Konsentrasi (Consentric Diversification Strategy)
Strategi ini dijalankan dengan menambah produk baru yg masih terkait dengan produk yg ada saat ini dan memiliki keterkaitan dalam kesamaan teknologi, pemanfaatan fasilitas bersama, ataupun jaringan pemasaran yg sama.
Mengembangkan inovasi varian produk misalnya , pada varian rasa dan bentuk seperti dalam satu bentuk dengan berbagai varian rasa.
Strategi yang digunakan :
a.       Memanfaatkan tren yg lagi booming dengan merubah bentuk yg unik
b.      Perusahaan memiliki jaringan distribusi yang luas hingga keluar asia
c.       Menggunakan kampanye produk makanan olahan enak,praktis, dan harga terjangkau secara efektif dan efesien
d.      Menempatkan harga produk relatif dapat dijangkau oleh masyarakat luas

Keterkaitan dengan Kuadran I (SO Strategi) :
Dengan adanya label enak,praktik,dan harga terjangkau sebagai kekuatan inti perusahaan dalam melakukan promosi diharapkan tiap produk yang di ciptakan PT SIDOMUNCUL menjadi ikon jamu tradisional dari bahan-bahan herbal yang praktis,dan harga terjangkau yang terpercaya di kalangan masyarakat luas.


2)      Strategi Manajer Perusahaan dan kaitannya dengan kuadran II
Pada kuadran II (WO Strategi) strategi umum yang di lakukan oleh perusahaan adalah dengan menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman dengan menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang.
-          Penerasi Pasar (Market Penetration)
Strategi ini dijalankan untuk meningkatkan market share dari produk yang ada saat ini pada pasar yang ada saat ini melalui usaha-usaha promosi yang lebih gencar.
Melakukan kampanye produk makanan olahan enak, praktis, dan harga terjangkau lebih gencar untuk memperluas market share.
Strategi yang digunakan :
a.       Meningkatkan anggaran iklan
b.      Meningkatkan aktivitas kampanye
c.       Memperbanyak sponsorship film

Keterkaitan dengan Kuadran II :
Dengan memperbanyak promosi jamu instan yang terpercaya  diharapkan mampu membidik segmen konsumen dengan tepat  untuk mengedepankan produk unggulan.

3)      Strategi Perusahaan dan Kaitannya dengan Kuadran III
Pada kuandran III (ST Strategi) strategi umumnya yang dilakukan oleh perusahaan dengan menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman dengan menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang.

-          Strategi Integrasi Horizontal
Strategi ini mengarah pada strategi untuk meningkatkan kendali atas perusahaan pesaing.
Menjaga hubungan baik dengan pelanggan.
Strategi yang dilakukan:
a.       Menawarkan harga yang bersaing, misalnya pemberian diskon untuk pembelian produk diatas yang di tentukan dan menawarkan paket produk dengan harga terajangkau
b.      Mengadakan kelas memasak makanan olahan yang praktis untuk mendemonstrasikan produk secara langsung
Keterkaitan dengan kuadran III (ST Strategi) :
Dengan menjaga hubungan baik dengan pelanggan diharapkan produk yang dikeluarkan oleh PT SIDOMUNCUL akan mendapatkan posisi khusus di masyarakat sebagai makanan olahan enak,praktis, dan harga terjangkau. Hubungan baik dengan pelanggan juga bisa menjadi sarana bagi perusahaan untuk mempertahankan pangsa pasar dan persaingan ketat di bidang industri makanan olahan.
4)      Strategi Prusahaan dan Kaitannya dengan Kuadran IV
Pada kuadran IV (WT Strategi) strategi umum yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan meminimumkan segala kelemahan untuk menghadapi  setiap anacaman.
-          Pengurangan (Retrechment)
Penghematan dengan mengurangi unit produk yang kurang diminati oleh konsumen dan fokus terhadap pengembangan produk.
Strategi yang dilakukan:
a.       Fokus pada produk yang diminati oleh konsumen
b.      Terus mengembangkan inovasi varian rasa dengan menggunakan bahan bahan yang bergizi
Keterkaitan dengan kuadran IV (WT Strategi):
Dengan berfokus pada produk yang diminati konsumen, perusahaan dapat menggunakan dana yang ada untuk mengembangkan produk dengan inovasi-inovasi terbaru yang diharapkan dan dapat membuka peluang yang lebih besar untuk pertumbuhan jamu tradisional ini.



Strategi Bisnis Unit (Diferensiasi)
Strategi Bisnis Unit (SBU)
Strategi Bisnis Unit (SBU) yang diterpkan menciptakan produk baru yang unik dengan harga terjangkau.
Strategi Bisnis Unit menerapkan strategi diversifikasi konsentris. Yaitu strategi yang dilakukan dengan menambah produk baru yang masih terkait dengan produk yang saat ini dan memiliki keterkaitan dalam kesamaan teknologi, pemanfaatan fasilitas bersama, ataupun jaringan pemasaran yang sama.
Contohnya :
Menciptakan produk dengan satu bentuk yang berbagai variasi rasa dengan merk “jamu herbal tradisional” yang memilki kualifikasi:
·         Memiliki varian rasa yang sesuai selera
·         Pengaplikasian yang mudah
·         Wadah yang praktis dengan mudah untuk di bawa kemana mana
·         Harga terjangkau

Ø  Menciptakan produk yang berbahan baku halal sesuai keputusan MUI
Ø  Strategi bisnis unit menciptakan diferensiasi melalui label enak,praktis, dan harga terjangkau.
Ø  Strategi ini digunakan karena perusahaan memiliki:
-          Ketrampilan dan Sumberdaya Umum yang di perlukan
§  Jaringan DC (Distrbution Center) luas hingga mencapai luar asia
§  Mampu memproduksi makanan olahan yang mengandung bahan-bahan yang halal dan aman dipakai
§  Peralatan riset dan pengembangan modern untuk mengembangkan inovasi produk makanan oalahan
§  Pembagian divisi kerja yang jelas untuk kemudahan koordinasi dan integritas.
-          Persyaratan Organisasi Umum
§  Koordinasi yang kuat antara fungsi-fungsi dalam riset dan pengembangan produk, dan pemasaran.
§  Pengukuran dan insentif yang subyektif.
§  Kemampuan menarik tenaga yang kreatif.




ANALISA VALUE CHAIN :
Analisa Value Chain Diferensiasi
Adanya kesesuaian antara kemampuan perusahaan untuk menciptakan keunikan yg sesuai dg permintaan para pelanggan.Ada empat tahap :
1.      Menciptakan sebuah analisa rantai nilai
·         Tingkat kebutuhan konsumen yang berbagai macam selera
·         Menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen yang berkualitas halal,enak,praktis,dan bergizi
·         Dibuat rantai nilai yg terpisah untuk setiap kelompok pelanggan
1.      Menciptakan produk makan oalahan yang mengandung bahan halal dan bergizi.
2.      Menciptakan berbagai varian produk  yang mengandung bahan halal dan bergizi
                                            2. Identifikasi faktor penentu diferensiasi

Firm Iinfrastructure
(Internal Audit, Staf Finance, PPIC, Legal Service)
Human Resource Management
(Tes tulis amasal, HRD, Diklat)
Technology
(ARD & Desain, Produk Development, R&D)
Text Box: SUPPORT ACTIVITYProcurement
(Purchasing)
     Inbound Logistic
     Gudang penyimpanan bahan baku,supplier barang dagang (termasuk kemasan), quality control materials
       Operations
      Tenaga Produksi, quality control product
      Outbond Logistic Distributor, branch controller, packaging, produk display
    Marketing and sales
      Iklan, sponsor film, website resmi, outlet
           Service
     Pelayanan yang baik
PRIMARY ACTIVITY



Analisa value chain diatas :
1.Logistik ke dalam atau memasukkan bahan dalam bisnis
Penanganan material sebelum di gunakan PT Sido Muncul melakukan proses produksi nya secara terus-menerus dan selalu berkembang dari dulu sampai sekarang.Dalam membuat dan menghasilkan suatu produk,PT Sido Muncul selalu melakukan pengawasan yang ketat agar hasil yang diperoleh sempurna.
Bahan baku terdiri dari 160 jenis, sebagian besar diambil dari alam dan tergantung dari musim. Jika disatu tempat ada belum tentu ditempat lain ada dan bahkan jika ditempat itu ada akan ada kemungkinan pula hari berikutnya tempat tersebut tidak tersedia bahan baku. Bahan baku diambil dari daerah atau wilayah sekitar pabrik .Bahan baku yang diambil adalah bahan baku yang dalam kondisi kering guna penyimpanan yang lebih baik. Bahan bakupun didapat dalam rantai pasar yang panjang sehingga harus dalam kondisi kering.
Proses penyimpanan dilakukan digudang penyimpanan.Persediaan bahan baku dengan sistem FIFO , masuk pertama keluar pertama. Hal ini dilakukan agar tidak ada bahan baku yang menumpuk atau tersimpan terlalu lama yang berakibat pada rusaknya bahan baku.
2.Operasi atau mengubah bahan menjadi produk akhir.
Proses produksi jamu di PT. Sido Muncul ini yang pertama adalah penerimaan bahan baku,lalu segera dicek QC (Quality Control), setelah terbukti memenuhi standar penerimaan dan standar penggunaan kemudian bahan baku dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan bahan baku. Bahan baku yang akan dipakai diambil dari gudang penyimpanan bahan baku kemudian disortasi, setelah disortasi kemudian bahan baku dicuci, dikeringkan, digiling, baru kemudian dicampur (mixing).Hal ini di gunakan untuk menjaga kualitas produk Sido Muncul.
3.Logistik keluar atau mengirim produk akhir.
Produk yang sudah di kemas lalu di pasarkan di berbagai daerah di Indonesia dan di ekspor ke pasar luar negeri. Sebelum memasarkan produknya PT Sidomuncul melakukan survey pasar agar perusahaan mengetahui kondisi pasar seperti permintaan bagaimana permintaan konsumen,dengan begitu juga akan menambah wawasan atau ide baru tentang pengembangan produk.

4. Memasarkan produk, yang meliputi penjualan
Untuk menarik konsumennya, PT Sido Muncul mengeluarkan beberapa macam kemasan yang mudah dikenali dan diingat oleh masyarakat. Di samping itu kemasan dari produk produk PT sidomuncul sangatlah praktis untuk di gunakan oleh konsumenya. Dengan adanya variasi warna pada kemasan bungkus produk mereka, masyarakat lebih antusias untuk mengkonsumsi produk mereka.
PT Sido Muncul menawarkan berbagai macam produk dengan harga yang bervariasi dan terjangkau. Dan dapat dinikmati oleh berbagai konsumen. Dengan harga yang terjangkau tentu saja Produk-Produk dari PT sidomuncul dapat di temukan di mana saja. Karena produk mereka lebih menekankan kepada produk tradisional (jamu) namun di kelola secara modern.

5. Memberikan layanan produk
. Untuk mempertahankan atau meningkatkan nilai dari produk untuk membeli produk. PT Sido Mumcul memberikan jaminan kualitas , setiap langkah produksi mulai dari barang datang , hingga produk sampai ke pasaran,dilakukan dibawah pengawasan mutu yang ketat.
Seluruh karyawan juga bertekad untuk mengadakan perbaikan setiap saat, sehingga diharapkan semua yang dilakukan dapat lebih baik dari sebelumnya.
KEGIATA N PENDUKUNG
1. Pengadaan, berkaitan dengan proses perolehan input/sumber daya
PT Sido Muncul mendapatkan bahan baku diambil dari alam dan tergantung dari musim. Jika disatu tempat ada belum tentu ditempat lain ada dan bahkan jika ditempat itu ada akan ada kemungkinan pula hari berikutnya tempat tersebut tidak tersedia bahan baku. Bahan baku diambil dari daerah atau wilayah sekitar pabrik, agar masyarakat sekitar merasakan timbale balik adnya pabrik tersebut.
2.Pengembangan Teknologi
Memiliki pasilitas dan teknik manufacturing yang terkoordinasidengan baik merupakan kekuatan utama perusahaan ini untuk mencapai efektifitas dan efisiensi, disamping keberadaan divisi R & D yang didukung laboratorium canggih dan dana riset sebagai andalan dalam mengembangkan produk. Dengan adanya mesin-mesin yang canggih di harapkan mampu memaksimalkan produksi dengan hasil yang memuaskan.
3.Manajemen sumber daya manusia
PT Sido Muncul juga memilki tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu, seperti biologi, ekonomi, farmasi, pertanian, hukum, teknologi pangan, teknik kimia, teknik elektro, dll. Untuk mengembangkan kemampuan, pada waktu-waktu tertentu kepada karyawan diberikan kesempatan mengikuti pelatihan, kursus, maupun seminar. Untuk mendukung pengembangan, PT. SidoMuncul juga merekrut konsultan yang ahli di bidangnya, misalnya : apoteker, dokter umum, dokter gigi dan spesialis.
4. Infrastruktur perusahaan
terdiri dari departemen-departemen/fungsi-fungsi (akuntansi, keuangan, perencanaan, GM, dsb) yang melayani kebutuhan organisasi dan mengikat bagian-bagiannya menjadi sebuah kesatuan.
       Analisis
PT Sidomuncul memberikan harga yang terjangkau, jamu Sidomuncul memilki kemasan yang praktis yang mudah di bawa.Loyalitas konsumen dipengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh variasi berbagai variable di antaranya kualitas produk, kepuasan konsumen dan merek. Ini berarti bahwa loyalitas konsumen dapat di tingkatkan dengan memperhatikan kualitas produk, kepuasan konsumen dan reputasi merek dari PT Sido Muncul.

Peran
Pemasok 1
Pemasok 2
Pengolah 1
Pemasar 1
Pelaku
  Petani/budidaya
sendiri
Pedagang
pasar
Produsen
      Pedagang jamu
Bentuk Produk
Empon-empon
kering
       Empon-empon kering
Jamu instan,
simplisia, serbuk
Jamu instan
     Kemudahan menjual
produk
Mudah

Mudah
Mudah
        Daya tawar harga dan
kualitas terhadap
pembeli (lbh kuat,
     seimbang, lbh lemah)
Lemah

Kuat
Kuat
Harga produk
1.500 per kg
(kunyit)

8-13rb/sachet
      10-15rb/sachet
Keuntungan
Sedang

1000-2000/sc
1000-2000/sc
   Sistem Pembayaran
(tunai, tempo, ijon)
Tunai

Tunai
Konsinyasi
     Metode pembayaran
     (konvensional, bank)
Konvensional

Konvensional
    Konvensional
Keinginan/Standar
    yang disukai pembeli
Berkualitas, dan
harga murah

Bermanfaat bagi
kesehatan dan
rasa segar
Bermanfaat
      bagi kesehatan
       dan rasa sega   
     Lembaga Pendukung
Usaha

SKPD
terkait
Sidomuncul






SOP PEMASARAN PT SIDOMUNCUL



Tabel Analisa Persaingan PT SIDOMUNCUL

          4P
         KIMIA FARMA

              PT INDUSTRI JAMU CAP JAGO
                  PT SIDOMUNCUL
               KETERANGAN
        ACTION PLAN
        PRODUK
         UNGGUL


      Mengandung bahan       alami yang kurang diminati oleh kalangan atas , pihak RS juga menyarankan untuk mengkonsumsi antibiotik
       Mengenalkan produk “Back To Nature”
        PRICE
          UNGGUL
   
        Lebih ekonomis
       Menjaga standar Farmasi
        PLACE
         
           UNGGUL


        Hanya kalangan bawah yang memakai produk herbal pada umumnya. Sedangkan kalangan atas kurang mengetahui bahaya bahan kimia
        Personal Selling Market
       PROMOTION


        UNGGUL
       Terdapat dalam berbagai lini social media
       Efektifitas iklan


EVALUASI PERFORMANCE PT SIDOMUNCUL 
EFAS & IFAS
 (OPPORTUNITY)
TARGET / GOAL
CAPAIAN
COLLECTIVE 
ACTION

1.       Melakukan ekspansi ke Luar Negri

1.       Meningkatkan profit dengan memperluas Networking 50%
2.       Memperluas pengetahuan terkait produk yang mampu digunakan disemua kalangan 100%


75%





85%





1.       Meningkatkan Ekspansi ke luar negri

2.       Mengevaluasi strategi ekspansi ke luar negri



















COMPETITIVE ADVENTAGE
 
    KEUNTUNGAN BIAYA
   (COST ADVENTAGE)
     PERBEDAAN KEUNTUNGAN
(DIFFERENTIATION ADVENTAGE)
     KEUNTUNGAN PASAR
      (MARKETING ADVENTAGE)
      Biaya Variabel (Variable Cost) :
      Ex : pengurangan karyawan yang tidak kompotibel, merekrut karyawan sesuai disiplin ilmu keahliannya
      Perbedaan produk (Product Differentiation) :
      Ex : Inovasi kemasan yang mempunyai ciri khas untuk memudahkan produk mudah dikenali
      Distribusi  (Distribution) :
      Ex : Toko/kios-kios jamu tradisional , jamu gendong, pedagang jamu gerobak keliling, Apotek
      Biaya Pemasaran :
      Ex : Menggunakan personal selling , promosi iklan,dan banner
      Kualitas pelayanan :
      Ex : SPG & SPB yang ramah pada konsumen
      Usaha penjualan :
      Ex : promosi lewat acara-acara penting seperti kompetisi,kampanye, Thomas and Uber Cup, dan lain-lain
      Biaya operasional :
      Ex : meminimalkan biaya produksi dengan pemakaian bahan baku dengan pengeringan
      Brand Reputation :
      Ex : Menjual produk herbal berstandar farmasi dengan harga ekonomis dan aman untuk dikonsumsi
      Brand Awareness :
      Ex : Golden Brand Award untuk produk kukubima (2005) , Cakram Award untuk kategori iklan terbaik (2002)

1 komentar:

MANAJEMEN STRATEJIK

MANAJEMEN STRATEJIK PT SIDOMUNCUL 1.      SEJARAH PT SIDOMUNCUL Berawal dari keinginan pasangan suami istri  Siem Thiam...